Sabtu, 11 Februari 2012
Pandangan Islam Terhadap Valentine Day versi2
Sebagai seorang muslim
tanyakanlah pada diri kita
sendiri, apakah kita akan
mencontohi begitu saja sesuatu
yang jelas bukan bersumber dari
Islam ?
Mari kita renungkan firman Allah
s.w.t.:
“ Dan janglah kamu megikuti apa
yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan, dan hati, semuanya
itu akan diminta pertanggung
jawabnya”. (Surah Al-Isra : 36)
Dalam Islam kata “tahu” berarti
mampu mengindera
(mengetahui) dengan seluruh
panca indera yang dikuasai oleh
hati. Pengetahuan yang sampai
pada taraf mengangkat isi dan
hakikat sebenarnya. Bukan
hanya sekedar dapat melihat
atau mendengar. Bukan pula
sekadar tahu sejarah, tujuannya,
apa, siapa, kapan(bila),
bagaimana, dan di mana, akan
tetapi lebih dari itu.
Oleh kerana itu Islam amat
melarang kepercayaan yang
membonceng(mendorong/
mengikut) kepada suatu
kepercayaan lain atau dalam
Islam disebut Taqlid.
Hadis Rasulullah s.a.w:“ Barang
siapa yang meniru atau
mengikuti suatu kaum (agama)
maka dia termasuk kaum
(agama) itu”.
Firman Allah s.w.t. dalam Surah
AL Imran (keluarga Imran) ayat
85 :“Barangsiapa yang mencari
agama selain agama Islam, maka
sekali-sekali tidaklah diterima
(agama itu) daripadanya, dan dia
di akhirat termasuk orang-orang
yang rugi”.
HAL-HAL YANG HARUS DIBERI
PERHATIAN:-
Dalam masalah Valentine itu
perlu difahami secara mendalam
terutama dari kaca mata agama
kerana kehidupan kita tidak
dapat lari atau lepas dari agama
(Islam) sebagai pandangan
hidup. Berikut ini beberapa hal
yang harus difahami di dalam
masalah 'Valentine Day'.
1. PRINSIP / DASAR
Valentine Day adalah suatu
perayaan yang berdasarkan
kepada pesta jamuan 'supercalis'
bangsa Romawi kuno di mana
setelah mereka masuk Agama
Nasrani (kristian), maka berubah
menjadi 'acara keagamaan' yang
dikaitkan dengan kematian St.
Valentine.
2. SUMBER ASASI
Valentine jelas-jelas bukan
bersumber dari Islam, melainkan
bersumber dari rekaan fikiran
manusia yang diteruskan oleh
pihak gereja. Oleh kerana itu lah ,
berpegang kepada akal rasional
manusia semata-mata, tetapi jika
tidak berdasarkan kepada Islam
(Allah), maka ia akan tertolak.
Firman Allah swt dalam Surah Al
Baqarah ayat 120 :“Orang-orang
Yahudi dan Nasrani tidak akan
senang kepada kamu hingga
kamu mengikuti agama mereka.
Katakanlah : “Sesungguhnya
petunjuk Allah itulah petunjuk
(yang sebenarnya)”. Dan
sesungguhnya jika kamu
mengikuti kemahuan mereka
setelah pengetahuan datang
kepadamu, maka Allah tidak lagi
menjadi pelindung dan penolong
bagimu”.
3. TUJUAN
Tujuan mencipta dan
mengungkapkan rasa kasih
sayang di persada bumi adalah
baik. Tetapi bukan seminit untuk
sehari dan sehari untuk setahun.
Dan bukan pula bererti kita harus
berkiblat kepada Valentine
seolah-olah meninggikan ajaran
lain di atas Islam. Islam diutuskan
kepada umatnya dengan
memerintahkan umatnya untuk
berkasih sayang dan
menjalinkan persaudaraan
yang abadi di bawah naungan
Allah Yang Maha Pengasih dan
Penyayang. Bahkan Rasulullah
s.a.w. bersabda :“Tidak beriman
salah seorang di antara kamu
sehingga ia cinta kepada
saudaranya seperti cintanya
kepada diri sendiri”.
4. OPERASIONAL
Pada umumnya acara Valentine
Day diadakan dalam bentuk
pesta pora dan huru-hara.
Perhatikanlah firman Allah
s.w.t.:“Sesungguhnya pemboros-
pemboros itu adalah saudara-
saudara syaithon dan syaithon
itu adalah sangat ingkar kepada
Tuhannya”. (Surah Al Isra : 27)
Surah Al-Anfal ayat 63 yang
berbunyi : “…walaupun kamu
membelanjakan semua
(kekayaan) yang berada di bumi,
niscaya kamu tidak dapat
mempersatukan hati mereka,
akan tetapi Allah telah
mempersatukan hati mereka.
Sesungguhnya Dia (Allah) Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
Sudah jelas ! Apapun alasannya,
kita tidak dapat menerima
kebudayaan import dari luar
yang nyata-nyata bertentangan
dengan keyakinan (akidah) kita.
Janganlah kita mengotori akidah
kita dengan dalih toleransi dan
setia kawan. Kerana kalau dikata
toleransi, Islamlah yang paling
toleransi di dunia.
Sudah berapa jauhkah kita
mengayunkan langkah mengelu-
elukan(memuja-muja) Valentine
Day ? Sudah semestinya kita
menyedari sejak dini(saat ini),
agar jangan sampai terperosok
lebih jauh lagi. Tidak perlu kita
irihati dan cemburu dengan
upacara dan bentuk kasih
sayang agama lain. Bukankah
Allah itu Ar Rahman dan Ar
Rohim. Bukan hanya sehari
untuk setahun. Dan bukan pula
dibungkus dengan hawa nafsu.
Tetapi yang jelas kasih sayang di
dalam Islam lebih luas dari
semua itu. Bahkan Islam itu
merupakan 'alternatif' terakhir
setelah manusia gagal dengan
sistem-sistem lain.
Lihatlah kebangkitan Islam!!!
Lihatlah kerosakan-kerosakan
yang ditampilkan oleh
peradaban Barat baik dalam
media massa, televisyen dan
sebagainya. Karena sebenarnya
Barat hanya mengenali perkara
atau urusan yang bersifat
materi. Hati mereka kosong dan
mereka bagaikan 'robot' yang
bernyawa.
MARI ISTIQOMAH (BERPEGANG
TEGUH)
Perhatikanlah Firman Allah :
“…dan sesungguhnya jika kamu
mengikuti keinginan mereka
setelah datang ilmu kepadamu,
sesungguhnya kamu kalau
begitu termasuk golongan
orang-orang yang zalim”.
Semoga Allah memberikan
kepada kita hidayahNya dan
ketetapan hati untuk dapat
istiqomah dengan Islam
sehingga hati kita menerima
kebenaran serta menjalankan
ajarannya.
Tujuan dari semua itu adalah
agar diri kita selalu taat sehingga
dengan izin Allah s.w.t. kita dapat
berjumpa dengan para Nabi baik
Nabi Adam sampai Nabi
Muhammad s.a.w.
Firman Allah s.w.t.:
“Barangsiapa yang taat kepada
Allah dan RasulNya maka dia
akan bersama orang-orang yang
diberi nikmat dari golongan
Nabi-Nabi, para shiddiq (benar
imannya), syuhada, sholihin
(orang-orang sholih), mereka
itulah sebaik-baik teman”.