Bismillahirahmanirrahim Assalamualaikum
wr. wb. "
Dari Jarir bin Abdullah r.a berkata, "Saya mendengar Rasulullah s.a.w bersabda, "Jika maksiat dilakukan di depan seseorang atau suatu kaum dan mereka tidak mencegahnya padahal mereka mampu, maka Allah s.w.t akan menimpakan adzab ke atas mereka sebelum mereka mati."(HR.Abu Daud dan ibnu majah) Wahai saudara seiman yang ikhlas dan yang ingin umat islam dan agamanya maju! Saudara-saudara sekarang sudah mengetahui dengan jelas, apa sebab-sebab kemrosotan kita. Bukan para penjajah yang salah,bukan pula orang-orang non-muslim. yang jelas,kita sendiri tidak berusaha mencegah perbuatan maksiat di lingkungan kita, anak-anak kita, keluarga kita, sahabat-sahabat kita dan tetangga-tetangga kita.
Maksiat sudah benar-benar terbuka di depan mata kita, tetapi apakah kita sudah berusaha menghentikanya? jangankan menghentikan ,keinginan untuk itu pun apakah ada atau tidak? kita biasanya selalu memperhatikan perbuatan keluarga,atau anak kita ,jika mereka ikut-ikutan dalam organisasi politik atau melakukan sesuatu yang bertentangan dengan pemerintah, kita akan merasa begitu khawatir dan berusaha mencegah dan melarangnya, bukan hanya khawatir terhadap nasib keluarga atau anak kita,bahkan khawatir terhadap kehormatan kita. Tetapi jika mereka melakukan sesuatu yang bertentangan dengan perintah Allah s.w.t kita malah membiarkanya. silahkan kita jawab, tidakkah seharusnya kita lebih khawatir terhadap nasib seseorang yang berdosa di depan Allah, padahal kita sangat khawatir terhadap nasib seseorang yang bersalah didepan hakim negara. Kadang-kadang kita mengetahui bahwa anak kita atau keluarga kita ketagihan dengan akhlak-akhlak yang tercela,seperti minum-minuman keras, mencuri ,berzina, berjudi ,dan shalat pun ia tinggalkan. Sayangnya,kita tidak berani mencegahnya, walaupun secara lisan. Ini bukan sikap seorang muslim.
Padahal Allah s.w.t memerintahkan kita untuk menyuruh manusia untuk meninggalkan perbuatan- perbuatan seperti itu. Banyak orang tua memarahi anaknya karena malas belajar atau malas bekerja,tetapi adakah diantara orang tua yang mau memarahi anaknya karena tidak memperhatikan shalat berjama'ah? atau karena tidak berakhlak mulia? Saudara-saudaraku! Sesungguhnya kelalaian kita ini tidak saja mengakibatkan kerugian yang sangat besar di akherat ,bahkan akan mengakibatkan kerugian dalam urusan kita di dunia. Barang siapa mendahulukan kepentingan dunia daripada kepentingan akhirat, maka pada hari kiamat ia akan menjadi buta, Allah swt berfirman : wa manka na fi ha dzi hi a'ma fa hu wa fil akhirati a'ma artinya: "barang siapa buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula)."(Q.S.Al-isra: 72) maksud ayat di atas, dijelaskan dalam firman Allah berikut: kho ta mallahu ngala quluu bi him wa ngala sam ngihim wa nga la absho ri him ghi sya wah artinya: "Allah telah menutup hati,pendengaran dan penglihatan mereka"(Q.S.Al- baqarah:7)
published by: syiar muslim copied from: kitab fadhilah amal : maulana muhammad zakariya al kandahlawi rah.a (diterjemahkan oleh: ustad.a. abdurrahman ahmad dari bahasa urdu)