1. Definisi Cinta Cinta adalah yang sangat dikenal tidak ada yang tidak mengetahuinya tetapi pemahamannya dan pendapat orang tentangnya berbeda. Pemahaman cinta disini akan dikembalikan kepada islam mengartikan kata cinta itu. Cinta berarti suka atau senang terhadap sesuatu dan akan berganti dengan kesedihan (pada orang yang mencintai) bila sesuatu itu tidak ada padanya. Mencintai Allah (Mahabbatullah) berarti menjadikan Allah Swt sesuatu yang akan dicintai yang akan mendatangkan ketentraman bila kita mengingat- Nya dan mendatangkan kebahagiaan bila ia senantiasa hadir dalam kehidupan. Buah dari mencintai-Nya adalah ibadah yang semakin dirasakan kenikmatan serta nilainya. Mahabbatullah adalah salah satu ukuran keimanan kita kepada- Nya. Semakin tinggi keimanan seseorang.
2. Perbedaan Cinta Karena Iman dan Cinta karena Syahwat Cinta imani adalah cinta yang motivasinya iman kepada Allah Swt. Landasannya adalah fitrah manusia sebagai hamba yang wajib beribadah kepada-Nya. Cinta imani meliputi hubungan seseorang dengan Allah Swt, Rasul-Nya serta islam sebagai satu-satunya bimbingan yang benar. Dalam cinta imani mencintai manusia dilandasi kecintaan kepada Allah serta membenci sesuatu karena Allah juga. Allah berfirman yang artinya :”Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu “cinta” kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus.” (QS. Al-Hujarat, 49:7) Lawan dari cinta imani adalah cinta syahwati. Motif cinta syahwati adalah mencintai berdasarkan selera pribadi dimana setiap selera orang berbeda. Cinta ini diidentikkan dengan hubungan laki-laki dan perempuan. Dalam islam setiap keinginan untuk memiliki sesuatu dan sesuatu itu dicintainya dikatakan sebagai cinta syahwati seperti keinginan untuk terkenal, berkuasa dan banyak harta. Allah Berfirman yang artinya: “. Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah- lah tempat kembali yang baik (surga). (QS. Al-Imran, 3:14). Cinta imani yang dominan akan dapat mengendalikan cinta syahwati.
3. Cara mahabbatullah Untuk menjadi hamba Allah yang dicintai-Nya maka kita harus berusaha menjadi hamba yang mencintai-Nya dan meletakkan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya melebihi dari yang lain. Empat hal berikut yang dapat ditempuh oleh kita dalam rangka meraih derajat mencintai Allah dari uraian Ibnul Qayyim Al- Jauziyyah. Membaca Al-Quran dengan khusyu penuh penghayatan Allah berfirman yang artinya: “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” (QS. An- Nisa, 4:82). Ahli Al-Quran mendapatkan kemuliaan Allah akan mengangkat (kedudukan) beberapa kaum dari Al-Quran ini. Dan meletakkan sebagian yang lain (ditempat yang lain).” (HR. Muslim) Memperbanyak Ibadah Sunnah Dzikir dalam segala tingkah laku Allah berfirman yang artinya: “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki- laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu´, laki- laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki- laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki- laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzab, 33:35) Mahabbatullah harus menjauhi semua sebab yang menghalangi antara kalbu dari Allah Allah berfirman yang artinya:”(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna. kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih (QS. Asy-Syu’ara, 26:88-89)
Tiga pintu yang harus dijauhi agar ikatan hati dengan Allah tetap terjaga antara lain: Pintu syubhat yang selalu mewariskan keragu-raguan tentang agama Allah Swt (Al- Islam) Pintu syahwat yang selalu mewariskan tradisi mendahulukan hawa nafsu dari pada taat dan ridha-Nya Pintu amarah yang selalu mewariskan permusuhan diantara makhluk Allah Swt. Azmi Fajri Usman