Setan memang tidak bisa terlihat oleh manusia namun manusia bisa mengenali setan lewat metode – metode yang dia gunakan untuk menyesatkan manusia. Berikut cara – cara yang digunakan oleh setan untuk menjauhkan manusia dari kebenaran :
1. Menjadikan sesuatu yang mungkar nampak baik atau indah Kemungkaran, hakikatnya mempunyai nama, bentuk dan akibat yang sangat buruk. Karena keburukannya tak ada manusia yang mau melakukannya, tapi berkat usaha setan menutupinya dengan kebaikan dan menghiasinya dengan keindahan, membuat manusia tak segan – segan untuk melakukannya. “Wahai Tuhanku, karena engkau telah menetapkan aku sesat, maka aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.” (QS Al Hijr 39) Setan adalah penipu ulung sekaligus entrepreneur handal yang sangat paham cara mempromosikan barang dagangannya. Dia bungkus racun mematikan dengan kemasan madu yang menyehatkan.
2. Menamai perbuatan maksiat dengan nama – nama yang disenangi Dengan memberi nama yang disukai manusia pada kemaksiatan maka sisi keburukan dan kekejiannya tertutupi. Nama yang disukai tentu akan menjadi daya tarik… menjadi iklan yang membuat manusia penasaran ingin mencoba. Setanlah yang memberi nama pohon yang dilarang Allah untuk didekati dengan nama pohon khuldi (pohon kekekalan). Allah menceritakannya di dalam Al Qur’an : “Kemudian setan membisikkan pikiran buruk kepadanya dengan berkata, ‘Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi (pohon kekekalan) dan kerajaan yang tidak akan binasa?’” (QS Thoha 120) Dia bisikkan kepada manusia agar menamai riba sebagai bunga, berpose telanjang, menari seronok sebagai seni, memamerkan aurat tanpa rasa malu sedikitpun sebagai kontes ratu kecantikan dlsb.
3. Menamai perbuatan baik dengan nama yang tidak disukai Kebenaran mempunyai pancaran cahaya yang terang. Andai kebenaran itu disajikan apa adanya tanpa dijelek – jelekkan bentuknya, niscaya jiwa manusia akan segera menghampirinya, pandangan dan pendengaran mereka akan tertuju padanya. Oleh karena itulah, setan berusaha menggambarkan kebenaran dengan bentuk yang jelek dan rupa yang buruk, serta menyebutnya dengan sebutan yang tidak disukai. Setanlah yang membisikkan kepada kafir Quraisy untuk menjuluki Rasulullah saw dengan julukan penyihir, dukun, penyair yang terkena sihir dan julukan lain yang membuat orang tidak suka dengan beliau. “Dan orang – orang zalim itu berkata, ‘Kalian semua tidak lain hanyalah mengikuti seorang lelaki yang kena sihir.’”(QS Al Furqon 8 ) Setan pula yang membisikkan kepada bala tentaranya agar menamai orang – orang yang berpegang teguh dengan petunjuk Nabi saw dan menjadikan sunnah – sunnah beliau sebagai jalan hidup dengan sebutan orang yang fanatik. Para wanita yang memegang teguh perintah Tuhannya dan senantiasa berdiam di rumah mereka sebut kuper. Jilbab yang sesuai syariat mereka namai kemah berjalan.
4. Menakut – nakuti manusia dengan kemiskinan dan penderitaan Kemiskinan, kesengsaraan dan penderitaan adalah hal yang sangat di takuti manusia. Dan setan tahu itu, sehingga dia gunakan ketakutan – ketakutan tersebut untuk menyesatkan manusia. “Setan itu menjanjikan kemiskinan kepada kalian.”(QS Al Baqarah 268) Setanlah yang menakut – nakuti pengikut – pengikut Fir’aun agar tidak menerima ajaran Nabi Musa dan Nabi Harun. “Sesungguhnya dua orang ini adalah benar – benar ahli sihir yang hendak mengusir kalian dari negeri kalian dengan sihir mereka dan hendak melenyapkan kedudukan kalian yang terpandang.”(QS Thoha 63) Begitu pula yang terjadi pada penduduk Madyan. “Sungguh, jika kamu mengikuti Syu’aib, tentu kamu (menjadi) orang – orang yang merugi.”(QS Al A’raf 90) Setan tampakkan kemiskinan dan kekurangan harta dimata manusia agar orang – orang enggan membayar zakat dan bersedekah.
5. Masuk ke dalam hati manusia melalui perkara yang paling disenangi Itulah pintu yang paling mudah untuk dimasuki setan karena jika sudah berhadapan dengan hal – hal yang menyenangkan seringkali manusia menjadi lupa diri hingga tidak sadar telah disesatkan oleh setan. Bentuk – bentuk kesenangan itu ada beberapa macam, “Diri manusia dihiasi kecintaan kepada wanita, anak – anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang – binatang ternak dan sawah ladang.”(QS Ali Imran 14) Setan biasa dan bisa menggunakan kesenangan – kesenangan tersebut sebagai senjata untuk menaklukan manusia dalam kesesatan. “Sepeninggalku tidak ada bahaya ditengah – tengah manusia yang lebih berbahaya bagi laki – laki daripada bahaya perempuan.”(HR Muslim, Ahmad, Nasa’i) “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah bersepi – sepi dengan wanita yang tidak sedang bersama mahramnya, karena pihak ketiganya adalah setan.”(Muttafaqun ‘alaih)
6. Menyesatkan manusia secara bertahap Sangat mustahil setan mendatangi manusia, lalu secara spontan mengatakan, “Lakukanlah perbuatan maksiat ini atau nikmatilah perbuatan mungkar ini!” Setan akan mendekati manusia dengan cara bertahap, sedikit demi sedikit dan selangkah demi selangkah. Dimulai dari pandangan, berubah jadi senyuman, lalu menjadi percakapan, terus melakukan janjian dan akhirnya menjadi sebuah pertemuan. Seperti itulah kira – kira langkah – langkah yang dilakukan setan. Allah swt memperingatkan : “Hai orang – orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah – langkah setan. Barangsiapa mengikuti langkah – langkah setan, maka (dia akan jatuh dalam perbuatan yang dilarang), karena sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar.”(QS An Nur 21)
7. Menghalangi manusia dari jalan kebenaran Setan telah berikrar kepada Allah untuk menggoda dan menyesatkan umat manusia agar tidak ada lagi hamba – hamba yang mengagungkan dan menyembah Allah. “Iblis menjawab, “Karena Engkau telah menetapkan saya tersesat, maka saya benar – benar akan (menghalang – halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).”"(QS Al A’raf 16-17) Setan menyerang dari berbagai arah dari depan, belakang, kanan dan kiri manusia. Menurut para ulama dari depan berarti dari sisi dunia, dari belakang berarti dari sisi akhirat, dari arah kanan berarti dari sisi kebaikan – kebaikan dan dari arah kiri berarti dari sisi kejelekan – kejelekan manusia. Ibnu Abbas r.a berkata, “Setan tidak mengatakan dari atas mereka, karena dia mengetahui bahwa Allah ada di atas mereka.”
8. Menampakkan diri sebagai pemberi nasihat bagi manusia Tidak mungkin setan berkata, “Lakukan kemaksiatan agar kamu mendapat siksa yang pedih.” Setan akan selalu mengklaim dirinya sebagai pemberi nasihat yang baik. Itu pulalah yang dikatakannya kepada Adam as saat dia membujuk agar Adam dan Hawa mau memakan buah khuldi. “Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya, ‘Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasihat kepada kamu berdua.’”(QS Al A’raf 21)
9. Meminta bantuan kepada setan dari jenis manusia Bila setan telah lelah dan merasa tidak mampu menyesatkan orang – orang yang mempunyai keimanan yang kuat, ia akan meminta bantuan kepada penolong – penolong dari kalangan manusia untuk mewujudkan keinginannya. “Sesungguhnya setan membisikkan kepada kawan – kawannya agar mereka membantah kalian. Jika kalian menuruti mereka sesungguhnya kalian tentu menjadi orang – orang musyrik.”(QS Al An’am 121) Setan yang berwujud manusia biasanya lebih berat dihadapi daripada setan dari kalangan jin.
Karena bisa saja manusia tersebut adalah orang terdekat kita. Akhirnya, untuk menghalau setiap godaan setan sebaiknya seseorang memiliki 3 hal :
1. Mempunyai ilmu agama. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits, “Orang berilmu lebih tangguh dihadapan setan daripada seribu ahli ibadah (yang kurang ilmu).”
2. Taubat dan minta ampun.
3. Banyak mengingat Allah. Baik lewat zikir, sholat maupun do’a. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dari godaan setan yang terkutuk.
Dipetik dari buku : Cara Setan Menyesatkan Manusia (Thuruqusy Syaithon Fi Idlalil Insan)