Senin, 14 Mei 2012

Tentang Keindahan Bidadari Penghuni Syurga, Citra Wanita Terbaik Yang Pernah Ada, Penuh Kesucian, Kemuliaan, Kelembutan, Keindahan Serta Akhlak Yang Terpuji Dan Terjaga

keyword-
images

Ibnu Abi Dunia rahimahullah menceritakan dari Abu Sulaiman ad- Darani rahimahullah . Tuturnya:“Seorang pemuda di Iraq berkhalwat untuk ibadah. Lalu ia pergi ke Mekkah dengan ditemani seorang rekannya. Setiap kali singgah di suatu tempat, ia melakukan shalat. Manakala orang-orang makan, ia malah puasa. Rekannya sabar menyertainya.

Ketika akan berpisah, rekannya bertanya kepadanya: ‘Tolong beritahukan kepada aku mengapa engkau berbuat seperti yang kusaksikan?’ Pemuda itu memberi penjelasan: ‘Aku pernah mimpi melihat sebuah istana di surga yang batu batanya terbuat dari perak dan emas. Setelah seluruh sisi bangunan kulihat semuanya, lantas kudapati sebuah beranda yang terbuat dari mutiara zabarjad, dan yang satu lagi dari mutiara yaqut. Di antara keduanya terdapat seorang bidadari dengan rambut tergerai indah dan mengenakan pakaian yang lembut mengiringi kelenturan tubuhnya.

Dan ia berujar: ‘Bersungguh-sungguh dalam menaati Allah jika menginginkan aku.’ Wallahi , aku telah bersungguh-sungguh menginginkanmu. Sang pemuda berkata kepada rekannya: ‘Aku lakukan ini untuk meraih dia’.” Abu Sulaiman ad- Darani rahimahullah berkomentar: “Ini dalam rangka mendapatkan satu orang bidadari, lantas bagaimana dengan orang yang ingin memperoleh lebih dari itu?” Melalui serangkaian ayat al- Qur’an dan hadits Nabi, kita mengetahui bahwa Allah ‘Azza wa Jalla telah menyediakan bagi para hamba-Nya yang shaleh hurul‘in (bidadari) di surga yang keindahan dan kecantikan mereka dilukiskan dengan jelas, dan sifat-sifatnya yang terlembut digambarkan oleh syari‘ah yang suci.

Tujuannya agar seorang Muslim menahan diri dari beragam kesenangan yang diharamkan dan terdorong untuk mendapatkan para bidadari. Bidadari! Dialah makhluk Allah yang memiliki seluruh sifat kesempurnaan wanita idaman. Inilah salah satu nikmat yang belum dicicipi manusia. maka bidadari menjadi wahana bagi seorang Mukmin untuk menikmati anugerah terbesar itu. Sebagai anugerah terbesar, tentu saja tidak sembarang orang bisa mereguknya. Tapi hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang mampu mengekang diri dari beragam kesenangan yang diharamkan, demi mematuhi Allah. Pelajaran inilah antara lain yang bisa dipetik dari narasi di atas. Dalam rangkaian haditsnya, Rasulullah pun sangat rinci sekali dalam melukiskan sosok bidadari; ia adalah istri yang suci, wajahnya putih dan cantik jelita, sangat indah rupawan, pandangannya pendek (tidak liar), hidungnya indah dan lembut, pipinya mulus, bersih dan ranum kemerah-merahan.

Nabi berujar: “Ia (penghuni surga) melihat wajahnya sendiri melalui pipi bidadari yang lebih bening daripada cermin” (HR. Baihaqi). Agar seorang Mukmin terdorong untuk meraih kenikmatan abadi di surga, Rasulullah juga melukiskan bahwa mulut bidadari teramat indah dan senyumnya memancarkan cahaya, suaranya paling merdu, selalu berada dalam keamanan dan ketenangan, selalu dalam kesenangan, selalu rela dan cinta, senantiasa menetap dan mendampingi, dipingit (tidak kemana-mana), selalu memuji lagi menyambut, rambutnya hitam legam dengan aromanya yang harum semerbak. Betis bidadari begitu bening, tumitnya putih mulus, kedudukannya tinggi, berlimpah kecintaan, sebaya dan sama, benar-benar suci, dan sebelumnya tidak pernah disentuh oleh manusia maupun jin, luput (terbebas) dari akhlak tercela, dan diciptakan oleh Dzat Yang Maha Bijaksana secara langsung.

Allah berfirman: “Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (para bidadari) dengan langsung” (al- Waqi‘ah [56]: 35). Artinya, Allah ‘Azza wa Jalla telah menyiapkannya dengan sempurna, baik bentuk/rupa, akhlak, perilaku maupun pemeliharaannya. Demikian citra bidadari yang dilukiskan oleh Allah dan Rasul- Nya, untuk itu marilah wahai para ukhti sekalian untuk menjadi salah seorang bidadari penghuni syurga. Apalah artinya wajah dan rupamu yang elok sedang hatimu buruk dan dalam kesesatan dunia kamu lebih menyukai menunjuk-nunjukkan kecantikanmu kepada yang bukan mahrommu, berpakaian yang memikat syahwat mereka, dan segala perkara yang mendekatkan kamu pada murka ALLAH.

Dan adalah kebanyakan wanita yang tiada begitu baik rupanya itu lebih baik, sedang ia patuh akan segala aturan dan ketentuan yang ALLAH dan RasulNya tetapkan bagi kamu sekalian. Ingatlah..bahwa sesungguhnya paras lagi rupa yang elok didunia sedang hatinya buruk lagi sesat, niscaya kelak dinegeri akhirat ALLAH Tabarka wa Ta’ala akan memburukkan rupamu dengan seburuk –buruk rupa sedang neraka adalah tempat yang lebih layak bagimu. Dan wanita-wanita yang tiada begitu baik rupanya sedang ia beramal shalih, menjaga kesuciannya, berperilaku lagi berakhlak mulia niscaya mereka itulah yang lebih baik sedang Syurga adalah selayak-layak tempat bagi mereka dan ALLAH menjadikan mereka bidadari-bidadari dengan seindah-indah rupa yang bahkan belum pernah ALLAH ciptakan di muka bumi.


Disadur dari : buku Indahnya Bidadari Surga , Oleh Jamal Abdurrahman ( Penulis ), Nabhani Idris ( Penj ), Abu Sumayyah Syahiidah (Peny) , Robbani Press (Telp. 87780250), Cet. Pertama, Jumadits-Tsani 1425 H/Agustus 2004 M, XI + 127 hlm.

Template by:
Free Blog Templates