Senin, 14 Mei 2012
"Rabb, Jauhkan Kami dari Neraka"
Di dzaman Rasulullah saw. ada seorang sahabat yang senantiasa rajin bangun tengah malam di setiap harinya. Ketika semua orang tertidur dan dibuai mimpi. Ia tetap saja konsisten untuk qiyamul lâil. Sholat malamnya pun tak banyak. Hanya dua rakaat. Selesai sholatnya, pasti bacaan Qur’an dan iringan tangis do’a menyertainya. Sampai pada satu waktu, fulan lainnya, yang kebetulan sedang bermalam di rumah sahabat ini terbangun melihat rutinitas itu. Dalam sunyinya malam, dengan suara yang lirih, doa yang dipanjatkan sahabat itu adalah; “Wahai Dzat yang mempunyai neraka, jauhkanlah aku dari neraka…” Keesokan harinya, fulan menceritakan hal itu kepada Rasulullah, “ya Rasullulloh, aku mendengar sahabat ini dalam doanya mengucapkan, Wahai Dzat yang mempunyai neraka, jauhkanlah aku dari neraka…” Rasulullah saw. pun tidak banyak berkomentar, “Malam ini, dengarlah sekali lagi do’anya.
Jika ia masih menyebut do’a yang sama, sampaikanlah padaku esok hari,” Masih dalam rutinitas hariannya, Sahabat ini pun kembali bangun menunaikan dua rakaat sholat malam, membaca Al-Qur’an, dan bersambung dengan do’a, “Wahai Dzat yang mempunyai neraka, jaukanlah aku dari neraka…” Keesokan harinya, fulan kembali menceritakan hal itu kepada Rasulullah saw. Sampai tibalah Rasulullah bertemu dengan sahabat tersebut dan bertanya, “Wahai sahabatku, aku mendengar khabar, di do’a malammu engkau berdoa agar dijauhkan dari api neraka. Mengapa tidak kau minta syurga?” “Ya Rasulullah, tempat saya bukan di dalam syurga, karena amalan saya ini terlalu sedikit.
Saya malu meminta syurga kepada Alloh. Saya pun tidak mau ditempatkan di dalam neraka, karena saya takut dari azab neraka yang pedih. Oleh sebab itu saya berdoa kepada Alloh agar saya dijauhkan dari api neraka.” Rasulullah sangat kagum dengan sahabatnya itu. Sampai Jibril pun datang menghampiri Rasululullah saw., “Ya Rasulullah, kabarkanlah sahabatmu ini, Alloh telah menjauhkannya dari neraka dan menempatkannya di syurga, karena ia telah bangun di tengah malam dan menghidupkan malamnya dengan beribadah kepada Alloh swt.”
Wallôhu’alam.